Kamis, Agustus 19, 2010

Tidak Benar, Pesantren sebagai Sarang Teroris

KabarIndonesia - Kabupaten Tasikmalaya, Selama ini, aksi terorisme senantiasa mengedepankan isu agama, terutama agama Islam. Karena itu secara tidak langsung berdampak negatif pada citra pondok pesantren. Bahkan mencul dugaan, bahwa keberadaan pondok pesantren sering dijadikan ‘sarang’ tempat bersembunyi para teroris, dan ini membuat tidak nyaman para ulama di Kabupaten Tasikmalaya.
    
“Tidak benar, kalau keberadaan pondok pesantren  dijadikan sarang atau tempat persembunyian para teroris. Akibat penyamarataan yang salah kaprah tersebut sangat merugikan
citra pondok pesantren seperti halnya pondok pesantren di Kabupaten Tasikmalaya yang jumlahnya mencapai ribuan,“ tandas DR (HC) KH. Baban Zainal Arifin, MPh. sesepuh Pesantren Bendungan Singaparna dan Salawu ini.
   
KH. Baban ZA. secara tegas menepis anggapan tersebut. Sebab, teroris sangat berbeda dengan pesantren. Kini masyarakat sudah bisa membedakan antara pesantren dan terorisme.
   
Hal senada diungkapkan KH Asep Bunyamin, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hasanah di Cipasung Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Beliau menepis bahwa pondok pesantren sebagai sarang teroris. “Karena dari dulu, pondok pesantren sudah bisa memposisikan diri di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yakni sebagai Pembina umat menjadi warga yang baik, agar memiliki rasa nasionalisme,“ ungkapnya.
    
KH Asep Bunyamin  mengungkapkan sebuah hadist yang menyatakan bahwa mencintai tanah air adalah bagian dari nilai-nilai keimanan. “Dengan adanya pesantren benar-benar akan mempererat kesatuan dan persatuan bangsa.” tuturnya.    Dia pun mencontohkan bahwa pondok pesantren selalu menjunjung tinggi nilai-nilai nasionalisme, yakni dengan berpartisipasinya dalam memeriahkan peringatan HUT ke 64 Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus kemarin.
    
“Pada momen puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI kemarin, para santri di Pondok Pesantren Nurul Hasanah dan di pondok-pondok pesantren lainnya turut terlibat dalam kegiatan yang diadakan di lingkungan masyarakat maupun lingkungan pondok pesantren,“ papar KH Asep Bunyamin. (*)

[www.kabarindonesia.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar